Sabtu, 30 November 2013

Analisis SWOT SMAN 16 Palembang

analisis SWOT SMAN 16 PalembangANALISIS STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITY, THREATS
(SWOT)
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 16 PALEMBANG


I.   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagai pelaksana program pendidikan, sekolah merupakan pemeran utama untuk melaksanakan program tersebut.Dalam pelaksanaan program-program serta tujuan yang telah disepakati oleh sekolah tersebut tentunya tidak bisa terlepas dengan problematika maupun persoalan-persoalan lain yang harus diselesaikan oleh sekolah.
Persoalan-persoalan yang timbul baik berupa faktor internal maupun eksternal.Faktor internal misalnya terkait dengan kurikulum, tenaga pendidik, perserta didik dan lain-lain, sedangkan faktor eksternnya adalah faktor-faktor sosial (masyarakat), pemerintahan maupun pihak-pihak yang terkait. Suatu sekolah tentunya harus mengetahui problematika lembaganya, mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman sehingga bisa melahirkan solusi-solusi cemerlang dan bisa mengantarkan sekolah pada kedudukan yang seharusnya berorientasi pada kebutuhan dan harapan konsumen atau pelanggan (customers).
Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah) memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah indentifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi lembaga pendidikan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Salah satu upaya yang dilakukan untuk perencanaan  pendidikan yang matang dalam melaksanakan pendidikan sebagai suastu sistem ialah dengan melakukan analisis SWOT pada SMAN 16 Palembang. Analisis SWOT ini merupakan perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada SMAN 16 Palembang. Sejauh mana tingkat keberhasilan pencapaian tujuan serta hal-hal apa saja yang menjadi hambatan dan bagaimana solusi untuk mengatasinya. Sehingga harapannya tingkat keberhasilan tujuan organisasi mampu diukur sebelum pelaksanaan perencanaan pendidikan tersebut. Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan analisis SWOT di tempat penulis mengajar. Adapun judul dari makalah ini adalah “Analisis Swot di SMAN 16 Palembang.

B.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.       Apakah definisi analisis SWOT
2.       Analisis SWOT di SMAN 16 Palembang
3.       Bagaimana penerapan Visi dan Misi melalui analisis SWOT di SMAN 16 Palembang.

C.  TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui definisi analisis SWOT
2.      Mengetahui dan memahami hasil analisis SWOT di SMAN 16 Palembang
3.      Mengetahui bagaimana penerapan Visi dan Misi melalui analisis SWOT di SMAN 16 Palembang.
II.  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002).
            Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).

B.       Analisis SWOT   SMAN 16 PALEMBANG
Profil SMAN 16 PALEMBANG
1. Nama Sekolah                         :   SMAN 16 Palembang
2.  No. Statistik Sekolah              :     30116008022
3.  Tipe Sekolah                           :     B
4.  Alamat Sekolah                       :     Jln. Lebak Murni Kecamatan Sako Kelurahan Sako
                                                            Palembang Sumatera Selatan
5.   Telepon/HP/Fax                      :     0711- 5615912
6.   Email                                       :   sman16@ymail.com
7.   Status Sekolah                        :     Negeri
8.   Nilai Akreditasi Sekolah         :     B (Baik)          
9.   Luas Lahan, dan jumlah rombel    :
      Luas Lahan                             :     ± 18.000 m2
      Jumlah Rombel                       :    16 rombongan  
10.   Data Siswa 3 (tiga tahun terakhir):
Tahun Ajaran
Peserta Tes Kategori Umum
Peserta Tes Kategori PMPA
Ket
Yang Mendaftar (Orang)
Yang Diterima (Orang)
Yang Mendaftar (Orang)
Yang Diterima (Orang)
2011-2012
380
178
177
20
Untuk 5 rombel (X.1 s/d X.5)
2012-2013
412
178
177
20
Untuk 5 rombel (X.1 s/d X.5)
2013-2014
426
214
178
24
Untuk 6 rombel (X.1 s/d X.6)

10. Kepemilikan Tanah                 :  Pemerintah
      Luas Lahan/Tanah                   :  ± 18.000 m2
        Luas Tanah Terbangun            :  3262 m2
      Luas Tanah Siap Bangun        :  63,44 m2
Tabel Analisis SWOT SMAN 16 Palembang
Analisis Faktor Internal
SMAN 16 PALEMBANG

No
Faktor Penilaian
Bobot
Peringkat
Bobot x Penilaian
Komentar
1
Kekuatan





Kondisi sekolah yang kondusif dan lahan yang cukup luas
0,05
3
0,15


Kelengkapan Fasilitas laboratorium dan perpustakaan
0,05
3
0,15


Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang berkompeten
0,15
4
0,60


Hubungan baik antar tenaga pendidik, tenaga kependidikan, komite dan peserta didik.
0,15
2
0,30


Kualitas peserta didik
0,15
5
0,75


Jumlah kekuatan


1,95







2
Weakness





Rekrutmen guru dan staf
0,10
1
0,10


Lokasi sekolah yang kurang strategis
0,05
2
0,10


Etos kerja
0,10
2
0,20


Belum optimalnya pembelajaran dari guru yang melanjutkan S2
0,12
4
0,48


Tingkat perekonomian peserta didik
0,08
3
0,24


Jumlah kelemahan


1,12


Keterangan


0,83



1,00






Analisis Faktor Eksternal
SMAN 16 PALEMBANG
No
Faktor Penilaian
Bobot
Peringkat
Bobot x Peringkat
Komentar
1
Peluang





Tingginya minat orang tua dan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya
0,20
4
0,80


Dukungan pemerintah daerah dan pusat dalam melengkapi sarana dan prasarana
0,10
3
0,30


Kerja sama dan kemitraan sekolah
0,10
4
0,40


Meluasnya penggunaan teknologi dan sistem informasi
0,10
5
0,50


Suasana lingkungan yang asri dan agamis
0,05
2
0,1


Jumlah peluang


2,10







2
Tantangan





Kompetitor Sejenis
0,15
2
0,30


Program sekolah gratis
0,05
3
0,15


Akses menuju sekolah
0,05
2
0,10


Kualitas lulusan
0,10
4
0,40


Dukungan dari orang tua
0,10
3
0,30


Jumlah tantangan


1,25


Keterangan


0,85



1,00




            Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat disimpulkan bahwa sekolah berada di Kuadran I (positif, positif). Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
Keterangan :
Strength (kekuatan) :
1.      Kondisi sekolah yang kondusif karena jauh dari kebisingan lalu lintas serta memiliki lahan yang luas.
2.      Kelengkapan Fasilitas laboratorium (meliputi laboratorium fisika, biologi, kimia, multimedia) dan perpustakaan
3.      Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang berkompeten (daftar jumlah guru terlampir). Guru di SMAN 16 Palembang berjumlah 52 orang, minimal mempunyai kualifikasi pendidikan S1. 10 orang kualifikasi S2 (4 orang bidang kependidikan, 6 orang non kependidikan), 1 orang sedang mengikuti pendidikan S2 di bidang kependidikan, dan 1 orang sedang mengikuti pendidikan S2 non kependidikan (IT) . Guru selalu diberi motivasi tentang peningkatan kompetensi pendidikan baik melalui pelatihan, seminar, diklat, maupun loka karya sejenis untuk meningkatkan kompetensi guru. Sehingga sekolah sering memfasilitasi guru untuk mengikuti kegiatan beserta siswa membawa nama baik sekolah.
4.      Hubungan baik antar tenaga pendidik, tenaga kependidikan, komite dan peserta didik. Kepala sekolah minimal 1 bulan sekali mengadakan rapat pembinaan terhadap guru dan tenaga kependidikan.
5.      Kualitas peserta didik. Prestasi yang diukir siswa siswi SMAN 16 Palembang tidak hanya di bidang pendidikan, melainkan di bidang ekstrakurikuler. Diantaranya sebagai peraih juara bergilir di ektrakurikuler PMR, peraih juara di bidang senam, baris berbaris (Paskibra), nasyid, dll.

Weakness (kelemahan) :
1.      Rekrutmen guru dan staf.  Jumlah guru yang terdapat di tiap bidang studi tidak menyebar/tidak memenuhi jumlah kebutuhan tiap mata pelajaran. Salah satu contoh, ada guru yang memiliki tanggung jawab mengajar yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dan ada juga guru dengan jumlah jam mengajar yang sangat sedikit dikarenakan kelebihan guru pada satu mata pelajaran. Hal ini dikarenakan, tidak ada kesesuaian kebutuhan guru dengan jumlah guru yang masuk, biasanya merupakan titipan/rekrutmen dari salah satu oknum pejabat.
2.      Lokasi sekolah yang kurang strategis. Akses menuju SMAN 16 Palembang ini tidak dilalui oleh angkutan umum dan rawan banjir.
3.      Etos kerja. Etos kerja tenaga pendidik dan kependidikan masih rendah. Hal ini terlihat masih seringnya tenaga pendidik dan kependidikan yang datang terlambat. Selain itu, inovasi dan kreativitas juga masih rendah.
4.      Belum optimalnya pembelajaran dari guru yang melanjutkan S2. Kualifikasi guru masih di dominasi dengan S1, dan yang memiliki kualifikasi S2 non kependidikan. Hanya 6 orang guru yang memiliki kualifikasi S2 kependidikan.
5.      Tingkat perekonomian peserta didik. Hampir 60-70 % siswa siswi SMAN 16 Palembang memiliki tingkat perekonomian menengah ke bawah. Sehingga hal ini terkadang menjadi penghalang bagi kegiatan pembelajaran siswa. Misal, siswa memiliki pengetahuan yang minim untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan (tidak bisa mengakses internet secara bebas).

Oportunity (peluang) :
1.      Tingginya minat orang tua dan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMAN 16 Palembang. Hal ini dikarenakan status sekolah Negeri.
2.      Dukungan pemerintah daerah dan pusat dalam melengkapi sarana dan prasarana. Hal ini terlihat dari 3 jenis bantuan yang datang dari pemerintah pusat dan daerah pada tahun ini (2013), yakni bantuan pembuatan lokal untuk ruang multimedia yang langsung dilengkapi dengan peralatan komputer dan jaringan internet/wifi, rehabilitasi atap pada 8 rombel, pembangunan 4 lokal tegak dinding yang siap untuk 2 lanta, serta pembangunan 1 lokal untuk ruang belajar.
3.      Kerja sama dan kemitraan sekolah. Adanya kerja sama dan kemitraan sekoah dan lembaga/instansi lainnya, seperti PT. PUSRI, Telkomsel, Provider XL,  sebagai donatur tetap untuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta lembaga/instansi lainnya yang juga berperan sebagai donatur.  
4.      Meluasnya penggunaan teknologi dan sistem informasi. Adanya bantuan jaringan internet ke sekolah memberikan kemudahan bagi siswa, pendidik dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi guna pemanfaatan dalam kegiatan pendidikan.
5.      Suasana lingkungan yang asri dan agamis. Lingkungan sekolah yang masih alami serta dekatnya sekolah dengan PondokPesantren memberikan suasana nyaman dan religi bagi warga SMAN 16 Palembang.
Threat (tantangan) :
1.      Kompetitor Sejenis. Kompetitor bagi SMAN 16 Palembang memang memiliki jarak yang tidak dekat. Tetapi kompetitor2 tersebut memiliki akses transfortasi yang baik (dilalui oleh angkutan umum).
2.      Program sekolah gratis. Program ini tidaklah memberikan solusi yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar. Cairnya dana SG (Sekolah Gratis) yang lambat dan memakan waktu yang cukup lama (3-5 bulanan) dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan sekolah, seperti terhambatnya kegiatan ekstrakurikuler, gaji tenaga honorer, pembiayaan adminstrasi sekolah, dll.
3.      Akses menuju sekolah. Selain tidak adanya angkutan umum yang melalui sekolah, kondisi rawan banjir juga menjadi penghambat menuju ke sekolah. Resapan air dan pengairan air yang tidak baik  sebagai pemicu terjadinya banjir.
4.      Kualitas lulusan. Yang menjadi tantangan disini adalah lulusan yang melanjutkan studi hingga perguruan tinggi tidaklah 100%. Perekonomian orangtua yang masih menengah ke bawah, memicu  lulusan berfikiran untuk segera bekerja sehingga dapat membantu perekonomian orang tua nya.
5.      Dukungan dari orang tua. Orangtua siswa terkadang kurang mendukung sepenuhnya baik materi maupun sumbangsih pemikiran. Hal ini dapat terjadi karena sebagaian besar pendidikan orangtua siswa rata-rata buruh dan memiliki kondisi perekonomian menengah ke bawah.

C.  Visi dan Misi SMAN 16 Palembang
1.      Visi
Terwujudnya lulusan yang : “Berprestasi, Berbudaya, Beriman, dan Bertaqwa”.
Hal ini menjiwai warga sekolah untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan. Visi tersebut mencerminkan profil sekolah dan cita-cita sekolah yang tergambar pada uraian berikut :
a)      Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian
b)      Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
c)      Ingin mencapai keunggulan
d)     Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah
e)      Mendorong adanya perubahan yang lebih baik
f)       Mendorong warga sekolah yang religius
2.      Misi
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dirumuskan misi yang berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut misi yang dirumuskan berdasarkan visi tersebut :
a)      Meningkatkan keterampilan akademik
b)      Meningkatkan mutu tamatan yang siap menghadapi tantangan hidup dan kehidupan
c)      Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
d)     Meningkatkan disiplin
e)      Meningkatkan budi pekerti/berbudaya dan berkarakter bangsa
f)       Meningkatkan mutu pelayanan yang berwawasan kesetaraan gender
g)      Meningkatkan sarana dan prasarana yang representatif
h)      Menjalin kerja sama yang harmonis antarwarga sekolah, lingkungan terkait, dan lembaga pendidikan dan/atau lembaga non-kependidikan dalam upaya peningkatan akses dan dana.

D.  Analisis Visi
Visi adalah pernyataan tentang kondisi yang diinginkan yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu. Visi harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1.      Specific (mengacu/fokus)
2.      Measurable (dapat diukur)
3.      Achievable (dapat dicapai)
4.      Realistic (realistis/nyata)
5.      Timeframe (mempunyai jangka waktu)
Dari data yang didapat mengenai visi SMAN 16 Palembang hendak memberikan penegasan terhadap jangka waktu untuk pencapaian kondisi yang diinginkan.

III.  PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari kegiatan analisis SWOT di SMAN 16 Palembang, dapat disimpulkan bahwa perumusan manajemen strategi di SMAN 16 Palembang masuk pada kategori baik. Hal ini terlihat pada hasil analisis menunjukkan SMAN 16 Palembang berada pada kuadran I. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

B.     Saran
Dari hasil analisis visi misi sekolah, dirasakan adanya kekurangan pada pengukuran jangka waktu dalam pencapaian kondisi yang akan dicapai.


1 komentar:

Unknown mengatakan...

semoga bermanfaat

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates